Rabu, 14 November 2012

 Konsep dasar kepemimpinan 

Didalam suatu organisasi, dibutuhkan pemimpin yang tangguh. Dalam arti dapat melihat persoalan dan permasalahan dengan jernih, lalu berani mengambil keputusan, untuk memberikan arah untuk bertindak, arena hal ini nantinya akan memberikan makna yang sangat berarti dalam mencapai cit-cita atau penyelesaian permasalahan. Hal ini tidak hanya pada tahapan itu saja, tetapi juga kemampuan untuk melangkah ke fase selanjutnya, yaitu mengerakkan para pengikutnya menuju kearah yang diyakininya benar. Jadi, kepemimpinan adalah “pengaruh” para pemimpin terhadap pengikutnya agar menyetujui komitmen yang telah direncanakannya untuk mencapai tujuan tertentu. 
 1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan diartikan sebagai proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugas yang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagai kemampuan mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhi komitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama; dan kemampuan mempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara dan mengembangkan budaya organisasi (Shegdill dalam Stoner dan Freeman 1989: 459-460). 
 Unsur-unsur kepemimpinan menurut Shegdill adalah: 
 (1) adanya keterlibatan anggota organisasi sebagai pengikut; 
 (2) distribusi kekuasaan di antara pemimpin dengan anggota organisasi; 
 (3) legitimasi diberikan kepada pengikut, dan 
(4) pemimpin mempengaruhi pengikut melalui berbagai cara. 
Beberapa pendapat pakar mengenai kepemimpinan juga disajikan oleh Philip (2003: 5-6) sebagai berikut. Menurut Burns bahwa kepemimpinan merupakan proses hubungan timbal balik pemimpin dan pengikut dalam memobilisasi berbagai sumber daya ekonomi, politik dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Selanjutnya, Gardner berpendapat bahwa kepemimpinan merupakan suatu atau sekumpulan aktivitas yang teramati oleh pihak lain, berlangsung dalam kelompok, organisasi atau lembaga, dan melibatkan pemimpin dan pengikut yang bekerjasama untuk mewujudkan tujuan umum yang direncanakan. Sedangkan Hary S. Truman mengartikan kepemimpinan sebagai kemampuan untuk memperoleh orang-orang agar mengabaikan apa yang tidak disukai dan melaksanakan apa yang disukai. Sesuai definisi kepeminpinan pakar di atas dapat dipahami bahwa kepemimpinan memiliki berbagai makna, tergantung pada sudut pandang pakar, dan tergantung pula pada konteksnya. Kepemimpinan merupakan suatu proses menggerakan berbagai sumber daya dan mempengaruhi orang lain agar bekerjasama untuk pencapaian tujuan. Kapabilitas, pengaruh, proses, pemimpin, pengikut, penggerakan, kerjasama dan tujuan merupakan unsur-unsur penting kepemimpinan. 
 Sebagai proses, kepemimpinan dapat dikategorikan ke dalam beberapa bagian yaitu: 
(1) melibatkan pengaruh pemberian contoh dan persuasi, 
(2) interaksi di antara berbagai aktor baik sebagai pemimpin maupun sebagai pengikut, 
(3) interaksi dipengaruhi situasi dimana interaksi itu berlangsung. 
(4) proses meraih berbagai luaran seperti pencapaian tujuan, kohesi kelompok, dorongan atau perubahan budaya organisasi (Philip, 2003: 6). 
Jadi kepemimpinan merupakan kekuatan untuk berkomunikasi dengan tegas dan mempengaruhi orang lain.
2. Hakikat Kepemimpinan 
Telah diketahui bahwa kepemimpinan (leadership), merupakan inti dari pada manajemen, karena kepemimpinan merupakan penggerak bagi sumber-sumber dan alat-alat menusia, alat-alat lainnya dam suatu organisasi. Karena pada hakikatnya seseorang administrator/manager adalah seseorang pemimpin maka yang dimaksud dengan seorang pemimpin, ialah setiap orang yang mempunyai staf atau mempunyai anggota. Berhasil tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan bergantung pada cara-cara pemimpin yang dipraktikan oleh seorang pemimpin. Kepemimpinan, ditentukan oleh tingkat keterempilan teknis yang dimilikinya. 
 3. Teori kepemimpinan Menurut G. R. Terry, teori kepemimpinan adalah sebagai berikut: 
a. Teori Otokratis Kepemimpinan ini didasarkan atas perintah-perintah, pemaksaan dan tindakan yang agak arbiter (mana suka) dalam hubungan pemimpin dan staf. 
b. Teori Psikologis Kepemimpinan ini mengatakan bahwa seorang pemimpin adalah mengembangkan sistem motivasi terbaik. 
c. Teori Sosiologis Kepemimpinan ini terdiri dari usaha-usaha yang melancarkan aktivitas para pemimpin dan yang berusaha untuk menyelesaikan setiap konflik organisasi, antara atau sesama pengikut atau staf. 
d. Teori Suportif Kepemimpinan ini dianggap bahwa para stafnya ingin berusaha sebaik-baiknya, sehingga ia dapat memimpin dengan baik pula melalui kegiatan dan usaha mereka. 
e. Teori Laisserz Faire Kepemimpinan ini didasarkan sebagai seorang pemimpin yang memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada staf, dalam hal ini menentukan aktivitas mereka. 
f. Teori perilaku pribadi Kepemimpinan dapat pula dipelajari berdasarkan kualitas pribadi ataupun pola kelakuan para pemimpin. 
g. Teori Sosial atau Sifat Kepemimpinan dalam teori ini memiliki sifat-sifat sebagai berikut: 
• Inteligensi. 
Tingkat intelegensi seorang individu memberikan petunjuk tentang kemungkinan - kemungkinan baginya untuk berhasil sebagai seorang pemimpin ( hingga suatu tingkat intelegensi tertentu ). 
• Inisiatif
 Hal ini terdiri dari dua bagian: 
- Kemampuan untuk bertindak sendiri dan mengatur tindakan 
– tindakan. 
Kemampuan untuk ”melihat“ arah tindakan yang tidak “terlihat” oleh pihak lain. 
- Energi atau rancangan 
Banyak orang berpendapat bahwa salah satu diantara ciri pemimpin yang menonjol adalah bahwa ia lebih enerjik dalam usaha mencapai tujuan, dibandingkan dengan seorang bukan pemimpin. 
- Kedewasaan emosional Dalam hal ini pemimpin dapat diandalkan. 
Yaitu dapat diandalkan janji – janjinya mengenai apa yang akan dilaksanakannya. 
• Persuatif 
Tidak terdapat adanya kepemimpin tanpa persetujuan pihak yang akan dipimpin. Untuk memperoleh persetujuan tersebut, seorang pemimpin biasanya harus menggunakan persuasi 
• Skill komunikatif 
Seorang pemimpin pandai bicara dan dapat menulis dengan jelas serta tegas. Ia memiliki kemampuan untuk mengemukakan secara singkat pendapat – pendapat oranglain dan mengambil intisari dari pernyataan pihak lain 
• Kepercayaan pada diri sendiri 
Seorang pemimpin adalah seorang yang cukup matang dan memiliki sifat – sifat sosial. 
• Perseptif 
Sifat ini berhubungan dengan kemampuan untuk mendalami ciri – cirri dan kelakuan orang lain, terutama pihak stafnya. Hal tersebut juga kemampuan mencakup untuk memproyeksikan diri sendiri secara mental dan emosional ke dalam posisi orang lain. 
• Kreativitas 
Kapasitas untuk bersifat orisinil, untuk memikirkan cara – cara, baru merintis jalan baru, guna memecahkan sebuah problem yang merupakan sifat yang sangat didambakan oleh seorang pemimpin. 
• Partisipasi sosial 
Seorang pemimpin menyesuaikan diri dengan berbagai kelompok dan ia memiliki kemampuan untuk berhadapan dengan orang – orang dari kalangan manapun juga dan ia pula berkemampuan untuk melakukan konvensasi tentang macam – macam subjek. 
h. Teori situasi Pendekatan 
ini untuk menerangkan kepemimpinan yang menyatakan bahwa, harus terdapat cukup banyak fleksibilitas dalam kepemimpinan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai macam situasi. 
 B. Karakteristik dan Jenis Kepemimpinan 
1. Karakteristik kepemimpinan Pikiran Positif dan Perkataan Positif Pikiran positif dan perkataan positif adalah bagian integral berpikir dan bertindak sebagai pemimpin. 
• Pikiran positif Jika kita membayangkan suatu kemenangan, kita dengan sendirinya akan mengambil langkah-langkah yang benar untuk mencapai keberhasilan. 
Berikut beberapa langkah penting untuk berpikir positif: 
 - Uraikan masalah yang ada hingga komponennya yang paling dasar dan jelaskan satu persatu secara terpisah. 
- Jika anda mengangap sesuatu sebagai negatif, Kajilah alasannya, seperti kekurangan pengalaman, kegagalan dimasa lampau. 
- Kajilah apa yang dapat anda lakukan untuk memgingatkan kesempatan anda untuk sukses. 
- Pandanglah setiap tantangan yang mengahalangi jalan anda sebagai kesempatan untuk memperpanjang daftar sukses anda. 
- Bayangkan kemenangan anda. 
• Perkataan Positif Pemikiran positif dapat membantu anda untuk membayangkan kesuksesan anda dan meningkatkan kesempata anda untuk sukses. Namun untuk memproyeksikan keyakinan yang sama terhadap kemampuan anda dan kemampuan sekelompok anda, anda juga perlu mengembangkan perkataan positif. Sebagai pemimpin sebuah tim, kelompok atau organisasi anda harus belajar mengembangkan dan menggunakan perkataan positif secara teratur. Perkataan positif adalah kunci untuk membantu kelompok anda membayangkan kemenangan. 
2. Jenis Kepemimpinan Dilihat dari daerah kepemimpinanya (area of leadership), kepemimpinan dibagi menjadi tiga, yaitu: kepemimpinan militer, kepemimpinan sipil, dan kepemimpinan masyarakat. Pembagian ini semata-mata dilihat dari sudut praktis dan dari sudut gradasi (susunan tingkat/susunan derajat) pemakain unsur demokrasi dalam pemakaiannya. Tingkat demokrasi pada ketiga macam daerah kepemimpinan itu mudah dipahami. Pada daerah kepemimpinan pertama praktik demokrasi seperti yang kita kenal saat ini, sangat terbatas karena disiplin dan organisasi militer itu sendiri. Pada daerah kepemimpinan kedua, disiplin relative agak longgar sehinggga praktik demokrasi dapat lebih luas dijalankan. Praktik demokrasi pada daerah kepemimpinan ketiga dapat dijalankan dengan lebih luas lagi. Didalam kepemimpinan militer, pada umumnya peran seorang pemimpin ketiga dapat dijalankan dengan lebih luas lagi. Salah satu ciri pokok kepemimpinan militer adalah memiliki disiplin yang tinggi dan organisasi formal yang memberikan garis pemisah yang tegas antara pemimpin dengan yang dipimpin. Kepemimpinan sipil, seperti di perusahaan-perusahaan industri, perdagangan dan jasa, disiplin pada dasarnya keras demi menjaga dan mempertahankan kemauan dan episiensi perusahaan. Akan tetapi disiplin didalam perusahan-perusahaan itu tidaklah sekeras disiplin didalam kepemimpinan meliter. Apabila terjadi pelanggaran perusahaan misalnya karyawan itu akan pecat dari perusahaan itu. Didalam kepemimpinan masyarakat, seperti organisasi masal, organisasi sosial, perkumpulan olahraga dan partai politik, kepemimpinan pada hakikatnya ditentukan oleh dukungan pengikutnya. Dukungan itu di tentukan oleh factor - faktor objektif dan subjektif yang ada di dalam diri pemimpin itu sendiri. Selama ia dapat mempertahankan dukungan pengikutnya, selama itu pula ia dapatmempertahankan fungsi kepemimpinan. Disinilah letak faktor dinamisnya kepemimpinan didalam masyarakat, kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan orang banyak. Mengingat beragamnya keinginan, tingkat hidup dan kerjasama di dalam masyarakat yang tidak jarang terjadi saling bertentangan, diperlukan pemimpin yang cakap dan berpengalaman. 
• Kepemimpinan Menurut Tingkatannya: 
Pada hakikatnya didalam suatu Negara perusahaan dan partai terdapat tiga tingkat kepemimpinan, yaitu pertama kepemimpinan politik, kedua kepemimpinan eksekutif dan ketiga kepemimpinan operatif (secara operasi). Secara sistematik tingkat kepemimpinan itu digambarkan seperti berikut ini: Skema Tingkatan kepemimpinan Keterangan: - Kepemimpinan politik adalah kepemimpinan tertinggi, yang memegang kendali politik atau garis-garis besar yang akan dituju dan akibat menentukan persiapan kebijakan. - Kepemimpinan eksekutif yang sering disebut dengan kepemimpinan administrative, adalah semua tingkatan yang mengatur perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,pengarahan dan pengawasan. Dengan kata lain kepemimpinan eksekutif merupakan kepemimpinan yang menjalankan kepemimpinan managemen. - Kepemimpinan operatif merupakan yang sering juga disebut dengan kepemimpinan yang menjalankan tugas yang dimiliki oleh pemimpin. 
 3. Ciri-ciri kepemimpinan Kepemimpinan berdasarkan ciri-ciri 
 Pengetahuan yang luas 
 Kemampuan tumbuh dan berkembang 
 Sifat yang influsif 
 Kemampuan analitik 
 Daya ingat yang kuat 
 Kapasitas integrative(mengandung pertanyaan) 
 Keterampilan berkomikasi secara efektif 
 Keterampilan mendidik 
 Rasionalitas 
 Objektifitas Paraktimatisme (berkenaan dengan sarat-sarat yang mengakibatkan serasi tidaknya bahasa dalam komunikasi 
 Kemampuan menentukan skala perioritas 
 Kemampuan membedakan yang perlu dan yang penting 
 Rasa tepat waktu 
 Rasa kehesi(perpaduan yang erat) 
 Naluri lerepansi 
 Keteladanan 
 Bersedia menjadi pendengan yang baik 
 Fleksibilitas 
 sikap yang antispasif (perkiraan atau perhitungan sesuatu yang akan terjadi) 
4. Kepemimpinan dan kepengikutan - Istilah-Istilah Kepemimpinan Kata kepemimpinan dalam lisanul Islam disamakan dengan kata Imamah dan Khalifah. Kata Imahamah lazim dipakai oleh mazhab Syi’ah dan kata Khalifah dipakai oleh mazhab Ahhlu Sunnah. Para ulama dan pemikir Islam memberikan pengertian kepemimpinan dalam kontek imamah dan khilafah, diantaranya sebagai berikut: Artinya :”Imamah adalah kedudukan atau lembaga yang dibentuk untuk menggantikan fungsi kenabian dalam memelihara agama dan mengatur urusan dunia. Sedangkan pengertian khilafah menurut Ibrahim Hasan, Artinya: “Khilafah adalah bentuk kekuasaan yang umum dalam urusan agama dan dunia sebagai pengganti Nabi SAW. Menurut Ibnu Khaldun, Khilafah adalah suatu tanggung jawab umum yangdikehendaki oleh peraturan syari’at untuk mewujudkan kemaslahatan dunia dan akherat bagi umat, dengan menunjuk kepadanya. Sedangkan kata pemimpin dalam Islam digunakan istilah imam dan khalifah, yaitu orang yang dapat memberikan petunjuk yang baik atau menyesatkan. Kata Imam diperuntukkan bagi al-Qur’an, karena ia sebagai imam atau pedoman bagi umat Islam. Juga dapat digunakan bagi Rosululloh SAW, karena beliau adalah pemimpin dari pemimpin yang sunnahnya diikuti oleh seluruh pemimpin. Dan, kata khalifah telah digunakan dan dipraktekkan di masa kekhalifahan 4 (Abu bakar, Umar, Utsman, dan Ali) dengan sebutan khalifah bagi pemimpinnya. 
 - Kepengikutan 
Kepengikutan adalah suatu sikap atau kecendrungan seseorang untuk mengikuti orang lain. Ada bebarapa macam kepengikutan (Followership) yaitu 
  Kepengikutan karena naluri, misalnya anak mengikuti orang tuanya, masyarakat suku terasing mengikuti pemimpin kharismatik. 
  Kepengikutan karena tradisi atau adat kebiasaan, misalnya masyarakat pedesaan sangat berpegang kepada adat istiadat yang diwarisi turun temurun. 
  Kepengikutan karena agama, misalnya, mengikuti karena mentaati ajaran agama. 
 Kepengikutan karena rasio, misalnya, orang terpelajar mengikuti pemimpin yang dapat meyakinkan orang melalui pikiran rasional 
 Kepengikutan karena peraturan atau hukum, misalnya, dikalangan masyarakat modern dimana hubungan antar manusia telah diatur dalam peraturan dan hukum yang berlaku. Ada bebarapa sebab yang membuat seseorang mengikuti orang lain secara psikologis: 
• Adanya dorongan mengikuti pemimpin. 
• Adanya sifat-sifat khusus pada pemimpin, yaitu sifat-sifat dan ciri kepemimpinan yang mampu mempengaruhi jiwa orang lain sehingga tertarik kepadanya. 
• Adanya kemampuan pemimpin untuk menggunakan teknik dan metode kepemimpinan. 
5. Peranan Pemimpin 
Peranan yang dimaksudkan adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa. Hal ini adalah sebagai usaha pemimpin dalam proses merubah sikap dan perilaku seseorang sebagai hasil atau tuntutan (langsung/tidak) seseorang atau kelompok orang lain sehingga produktivitas organisasi dapat ditingkatkan melalui kepemimpinannya. Kepemimpinan adalah adalah proses mempengaruhi aktivitas-aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasi ke arah pencapaian tujuan.. Dalam pengertian lain kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai pimpinan satuan kerja untuk mempengaruhi orang lain, terutama bawahannya, untuk berfikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui perilaku yang positif ia memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan pengertian manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian upaya dari anggota organsasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujaun organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar